Inilah kisah pengalaman Untung ketika pertama kali datang ke Persekutuan Remaja:
Hari Sabtu malam itu kebetulan sedang hujan, tapi si Untung bertekad untuk pergi ke Gereja sendiri sesuai dengan ajakan temannya. Di jalan menuju ke Gereja, rambutnya banyak tertiup angin sehingga terasa kumal dan basah. Karena tergesa-gesa baju kemejanyapun tidak sempat terkancing betul. Jalanan yang becek juga membuat sandalnya berlumpur. Ah... rasanya semuanya serba tidak beres. Tapi si Untung tetap ingin masuk ke gedung gereja dimana Persekutuan Remaja itu berada.
Agak malu-malu Untung masuk ruang Gereja. Ia tak menyangka bahwa gedung gereja itu begitu besar. Kepada orang yang pertama-tama dijumpainya ia berkata, "Temanku menyuruh saya ke sini." Tapi orang itu kelihatan sibuk sekali membawa buku-buku ke suatu ruangan. Si Untung hanya ditatapnya tanpa menjawab. Tapi untung dia melihat teman yang mengundangnya datang ke Persekutuan Remaja. Ia lari menemuinya untuk memberitahukan bahwa ia sudah datang. Mereka berdua bergegas pergi menuju ruangan tempat Persekutuan Remaja dimulai.
Guru Persekutuan Remaja di kelas itu kelihatan cantik. Ruang kelas bersih dan rapih. Si Untung tersenyum. Inilah pertama kali ia datang ke sebuah Persekutuan Remaja. Ketika ia sedang melihat-lihat tempat baru itu, tiba-tiba ia dikejutkan oleh bentakan guru. Ternyata bentakan itu ditujukan kepadanya, karena lumpur kering di sandalnya yang mengotori lantai ruangan. Guru itu berkata bahwa Remaja yang baik tidak memakai sandal berlumpur ke Gereja. Tapi hari ini banyak hujannya, dan jalanan becek, Si Untung mencoba membela diri dalam hati.
Semenit kemudian seorang Remaja lain menertawakan kemeja Untung yang tidak dikancing betul. Ia mengangkat mukanya, memandang guru cantik itu. Akan marahkah guru itu pada remaja-remaja yang menertawakannya? Ah...keluh si Untung. Inilah kali pertama si Untung ke Persekutuan Remaja, dan mungkin hanya sekali ini saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar