Ibu : "Jesica, Tuhan Yesus sangat berkuasa dan hantu takut dengan Tuhan Yesus. Nah, kalau Jesica takut, Jesica harus usir hantu itu dalam nama Tuhan Yesus."
Ibu Jesica sangat bangga karena sekarang anaknya tidak takut lagi setelah diajarkan bagaimana mengusir hantu, bahkan Jesica berhasil mengingat semua kata-katanya dengan benar berulang-ulang.
Ibu : "Bagus! Coba sekarang ulang sekali lagi."
Jesica: "DALAM NAMA TUHAN YESUS, HANTU PERGI!!!"
Pada saat yang lain ibu Jesica mengajarkan Jesica berdoa makan dengan cara memintanya menirukan kata-kata yang ibunya ucapkan.
Ibu : "Tuhan Yesus ...."
Jesica: "Tuhan Yesus ...."
Ibu : "Jesica mau makan ...."
Jesica: "Jesica mau makan ...."
Ibu : "Terima kasih untuk makanan ini ...."
Jesica: "Terima kasih untuk makanan ini ...."
Ibu : "Dalam nama Tuhan Yesus ...."
Jesica: "HANTU PERGIII ... !!!"
Ibu : "???...... Amin."
Jesica: "Amin."
Sumber: Tim Redaksi e-Humor
TERLALU GILA
Ceritanya, ada 3 orang gila. Dokter Jhody sedang mengetes apakah mereka masih gila atau sudah waras. Kemudian, disediakan kolam renang kosong untuk mereka.
Orang gila pertama, "Hiiaaaat!! Braak!!" Wah, berarti masih gila orang ini.
Orang gila kedua, "Ciaat!! Braaak!!" Wah, berarti orang ini juga masih gila.
Giliran orang gila ketiga, dia hanya jongkok saja di pinggiran. "Wah, berarti orang ini sudah waras", pikir Dokter Jhody, kemudian dia bertanya, "Kok, kamu tidak lompat?" Jawabnya, "Ngga ahh, airnya dingin.....!!!"
Senin, 31 Januari 2011
Senin, 31 Januari 2011
Suatu hari di Monas, Jhody yang mabuk miras menghentikan taksi. Setelah taksi berhenti, Jhody masuk ke dalamnya.
Jhody: "Pak, antar saya ke Monas!"
Sopir taksi: "Lho, di sini kan Monas?" kata si sopir keheranan.
Kemudian Jhody yang mabuk itu keluar lagi dari taksi sambil memberikan uang sepuluh ribu pada si sopir. Lalu Jhody berkata: "Pak, lain kali kalau mengantar orang jangan cepat-cepat ya..."
sumber : i-Humor
Rabu, 02 February 2011
KAPAK
Seorang bocah merengek-rengek kepada ayahnya agar dibelikan pohon Natal. Setiap tahun, ayahnya berkata kepadanya "Aku tidak mau membayarnya." Tapi lama kelamaan bocah itu berhasil membuat ayahnya jengkel. Dia pun keluar rumah dengan membawa sebuah kapak. Tiga puluh menit kemudian, dia pulang membawa pohon Natal yang sangat besar. Anak itu terkejut karena ayahnya cepat sekali pulang dan dia bertanya, "Kok bisa Ayah menebangnya begitu cepat?"Ayahnya menjawab "Oh. Pohon ini dari tempat penjualan pohon."
"Lalu kok Ayah bawa-bawa kapak?" tanya anaknya.
"Karena aku tidak mau membayarnya." balas Ayah.